08 Oktober 2011

Ayu Lolos ke Semifinal, Lavinia Tersingkir

PALEMBANG – Petenis putri terbaik Indonesia saat ini Ayu Fani Damayanti menjadi satu-satunya petenis tuan rumah yang masuk ke babak semifinal turnamen tenis Garuda Indonesia Championship 2011 seri 2 di Palembang.

Ayu sukses merebut satu tempat semifinal setelah menundukkan juara seri pertama turnamen ini, Tamaryn Hendler (Belgia) straight set 6-3, 6-2, di center court Komplek Lapangan Tenis PT Bukit Asam, Jakabaring Sport City (JSC), kemarin siang. Ayu tampil lebih tajam ketimbang lawannya pada pertandingan yang berlangsung di bawah terik sinar matahari itu. Pada pertandingan kemarin, Ayu tidak memberikan kesempatan sedikit pun pada Hendler untuk mengembangkan permainannya. “Bola-bola lawan cocok dengan permainan saya sehingga saya lebih mudah menekan,” tutur Ayu.

Pada babak semifinal Ayu akan menghadapi pemenang pertandingan Nudnida Luangnam, unggulan kedelapan dari Thailand, melawan rekan senegaranya unggulan kedua, Varatchaya Wongteanchai. Menurut Ayu, menghadapi siapa pun pemenangnya tidak masalah baginya. “Saya sudah tahu permainan mereka dan mereka juga sudah mengenal dengan baik permainan saya. Jadi kita lihat saja besok (hari ini) siapa yang lebih siap untuk menjadi pemenangnya,” tutur Ayu yang pada seri pertama lalu juga mencapai babak semifinal.  

Sementara itu, Lavinia Tananta yang diharapkan membuat kejutan, tidak mampu berbuat banyak dan kalah segalanya dari unggulan pertama turnamen ini Iryna Bremond (Perancis) 6-1, 6-0. Level permainan Bremond yang menduduki peringkat 107 dunia, harus diakui masih setingkat di atas Lavinia yang memegang peringkat 512.  

Pada pertandingan babak perempat final putra yang mempertemukan Elbert Sie versus Karan Rastogi (India), Elbert sempat mencuri set pertama. Namun keunggulan itu lenyap tak berbekas di dua set berikutnya. Setelah sering melakukan kesalahan sendiri di set pertama, Rastogi menampilkan permainan terbaiknya pada set kedua dan ketiga. Menurut Elbert, pada set kedua dan ketiga tenaganya terkuras banyak dan badannya sulit diajak bangkit kembali. “Badan saya terasa sangat berat untuk digerakkan. Udara sangat panas, saya sudah mencoba bangkit berkali-kali tetapi gagal,” tutur Elbert.

Menanggapi kekalahan Elbert, pelatih tim tenis putra Indonesia Bonit Wiryawan menyatakan, sebetulnya Elbert diharapkan dapat lolos ke semifinal. “Pada seri pertama minggu lalu Elbert sampai di babak kedua. Mestinya pada seri kedua ini dia saya harapkan dapat mencapai babak semifinal, karena lawan sebetulnya tampil tidak terlalu bagus. Sayangnya kondisi fisik Elbert tidak mendukung sehingga akhirnya kalah,” kata Bonit yang juga mantan petenis nasional ini. ●iwan setiawan

Tidak ada komentar: