26 Juli 2009

Ponaryo Deal di Bandara

PALEMBANG (SI) – Satu lagi pemain buruan Tim Lima memastikan diri bergabung dengan skuad Sriwijaya FC (SFC) musim depan. Ponaryo Astaman akhirnya sepakat bermain untuk Laskar Wong Kito, julukan SFC.

Kepastian mengenai hal itu disampaikan Manajer SFC yang juga Ketua Tim Lima Hendri Zainuddin kemarin sore. Menurut Hendri, proses rekrutmen gelandang yang musim lalu membela Persija Jakarta itu memang tidak mudah dan membutuhkan waktu sangat panjang. Bahkan, beberapa waktu lalu Tim Lima sempat memutuskan mengakhiri perburuan terhadap Ponaryo. Hal itu disebabkan sang pemain melalui agennya, Eddy Syahputra, tak juga mau menurunkan nilai kontrak yang diajukan, yaitu berkisar Rp1,1 miliar untuk satu musim. Namun, karena pemain yang pernah menyandang ban kapten timnas senior itu merupakan rekomendasi pelatih Rahmad Darmawan untuk menggantikan posisi Wijay yang tidak diperpanjang kontraknya, Tim Lima meneruskan pendekatan terhadap Ponaryo. “Alhamdulillah, pendekatan intensif yang kami lakukan berbuah manis. Satu lagi pemain bintang bergabung dengan SFC. Semoga ini bisa menjadi magnet bagi pemain buruan lainnya untuk segera menyatakan kesediaannya bergabung dengan SFC,” tutur Hendri melalui ponselnya.

Hendri menerangkan, proses terjadinya kesepakatan antara Tim Lima dengan Ponaryo terbilang unik. Sebab, hal itu terjadi bukan di hotel atau markas SFC, melainkan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Setelah mulai habis kesabarannya, Tim Lima memberikan deadline kepada trio Persija yang dibidik SFC, yaitu Bambang “Bepe” Pamungkas, Ponaryo, dan Ismed Sofyan. Namun, hingga Jumat (24/7) malam kemarin, Tim Lima belum bisa mendapat keputusan yang dinanti. Bahkan, Bepe yang meminta waktu hingga hari Senin (27/7) pun lantas dihentikan negosiasinya. “Cukup sulit kami merekrut Bepe. Selain waktu yang diminta terlalu mepet dengan persiapan, dia juga masuk daftar pemain yang dipertahankan manajemen Persija untuk musim depan. Sementara Ponaryo dan Ismed begitu tahu masuk daftar pemain yang akan dilepas, langsung merespons tawaran kami,” ujarnya.

“Bahkan, Ponaryo bersedia menurunkan nilai kontrak yang dimintanya dan sesuai standar harga yang kami alokasikan, yaitu di bawah Rp1 miliar. Sudah deal dan kami tunggu dia secepatnya ke Palembang. Sebab, siang tadi (kemarin) dia berangkat ke Balikpapan menemui keluarga besarnya terlebih dahulu,” ucap Hendri.

Mengenai Ismed dan perkembangan negosiasi pemain buruan lainnya, Hendri belum bersedia memberikan bocoran. “Nantilah, sabar saja menunggu. Untuk Ismed, bisa ya bisa tidak,” tambahnya.

Sementara itu, Rahmad menyambut baik bergabungnya Ponaryo ke dalam skuadnya untuk musim depan. Menurut RD, posisi gelandang jangkar merupakan satu peran sentral yang menghubungkan antara lini belakang dan depan sehingga peran itu harus diisi pemain dengan kualitas permainan dan skill yang mumpuni. “ Kami memang butuh pemain dengan kualitas sama atau bahkan lebih baik. Nama Ponaryo memang direkomendasikan untuk mengisi posisi itu. Dengan bergabungnya dia, berarti target membentuk tim berkualitas untuk musim depan semakin baik progresnya,” kata mantan pelatih Persipura Jayapura dan Persija Jakarta ini. (iwan setiawan)

Tidak ada komentar: