29 Juli 2009

Ambisi SFC Menjadi Klub Modern

PALEMBANG (SI) – Sriwijaya FC (SFC) ke depan akan lebih modern untuk mendukung gerakan membangun industri sepak bola di Indonesia. Bahkan, perubahan struktur manajerial dan pengelolaan klub pun disesuaikan standar internasional. Selain itu, manajemen juga berjanji akan lebih transparan dalam pengelolaan keuangan klub.

Hal itu ditegaskan Vice President of Finance PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Roliansyah Basnan kemarin. Perubahan dimaksud sudah dimulai terhitung sejak Selasa (28/7) pagi, saat jabatan direktur utama diganti dengan presiden klub. Sementara itu, untuk jajaran direktur diganti dengan istilah vice president. Menurut dia, perubahan struktur manajerial ini berpatokan pada klub sepak bola di negara-negara Asia dan Eropa yang telah maju dan modern. ’’Seiring perkembangan dunia sepak bola di Indonesia, kami juga harus menyesuaikannya dengan melakukan modernisasi di dalam tubuh perusahaan pengelola klub. Beberapa klub di Indonesia juga sudah melakukannya,” ujar Yan Basnan.

Menurut Yan, perubahan ini juga merupakan langkah untuk menjadikan SFC sebagai tim yang go international. Sebab, selain berlaga di liga domestik, SFC juga pernah dan akan berupaya terus menjadi wakil Indonesia di kompetisi tingkat Asia. Pengusaha ternama Sumatera Selatan (Sumsel) ini mengatakan, ada beberapa pembenahan yang akan dilakukan, seperti mengelola sisi entertainment, memaksimalkan pelayanan kepada penonton, memfasilitasi kelompok suporter.

Bukan hanya itu, dari segi keuangan klub pun, manajemen berjanji akan ’’buka-bukaan’’. Hal itu bisa dilakukan seperti mengumumkan kondisi kas klub terkini, baik yang dihasilkan melalui penjualan tiket maupun yang didapatkan dari sponsor serta bantuan lain. ’’Hal itu akan kami coba terapkan di sini. Seperti halnya klub-klub di Eropa yang transparan kepada fans dan suporter mengenai kondisi klub. Dengan begitu, kami berharap sense of belonging atau rasa memiliki klub ini bisa tumbuh,” tuturnya.

Untuk mendanai perjalanan SFC mengarungi musim 2009/2010 mendatang. Yan menerangkan masih mengandalkan sebagian dana APBD ditambah kerja sama dengan sponsor. Sumber dana itu di antaranya berasal dari APBD melalui hibah KONI Sumsel yang mencapai Rp7 miliar, PT BA Rp1,5 miliar, PT Pusri diperkirakan Rp2 miliar, Bank Sumsel Rp4 miliar, dan pemasukan dari tiket yang diharapkan bisa menyumbang hingga Rp3 miliar. Sementara itu, kerja sama dengan apparel asal Amerika Serikat Reebok diperkirakan mencapai Rp3 miliar. Jumlah itu belum ditambah lagi dengan sumbangan dari beberapa donatur. Total pemasukan SFC untuk satu musim ke depan diharapkan mencapai Rp 22 miliar. ’’Sekali lagi saya katakan, jumlah itu baru perkiraan kasar saja.Sebab, itu bayangan pemasukan musim lalu yang kami perkirakan tidak jauh berbeda dengan musim depan,” ujar Yan Basnan.

Jumlah pemasukan tersebut kemungkinan akan impas dengan pengeluaran satu musim. ’’Selain itu, pengeluaran mengalami peningkatan karena ada kenaikan nilai kontrak pemain lama yang kami pertahankan. Saya rasa kenaikan nilai kontrak pemain sebesar 10% (dari Rp14 miliar ke Rp16 miliar) masih wajar ya,” tandasnya. (iwan setiawan)

Tidak ada komentar: