12 Maret 2009

Angkutan Ngetem di Pinggir Jalan


Sejumlah mobil angkutan menunggu penumpang di pinggir Jalan Kapten Abdullah kemarin. Kondisi ini selain menyempitkan badan jalan, juga menambah kesan semrawut pada kawasan tersebut.

PALEMBANG (SINDO) – Belum dimilikinya terminal di Plaju membuat angkutan pinggiran yang beroperasi menumpuk di pinggir jalan menunggu penumpang.

Kondisi ini telah berlangsung lama. Berbagai upaya untuk lebih menertibkan kawasan Jalan Kapten Abdullah dari kendaraan angkutan umum dan pedagang kaki lima (PKL) telah sering dilakukan pemerintah. Namun, hingga kini upaya yang dilakukan belum maksimal. Meski berjajar rapi di pinggir jalan, karena menggunakan dua arah jalan, barisan itu membuat jalan menjadi sempit dan macet.

Seperti yang diungkapkan Saiful, 56, pengemudi angkutan pinggiran Plaju–Meritai. Menurut dia, menumpuknya kendaraan di pinggir jalan disebabkan tidak dimilikinya terminal. Selain itu, kesemrawutan disebabkan PKL yang berjualan hingga di pinggir jalan. Kondisi ini menyebabkan angkutan pinggiran yang menunggu penumpang pun semakin bergeser ke tengah jalan. “Tempat menunggu penumpang di sini tidak ada. Yang di dalam sudah penuh mobil (jurusan) Mariana. Jadi yang tidak kebagian, baris bae cak ini,” ujarnya kemarin.

Sementara itu, Camat Plaju Yunan Helmi mengatakan, pihaknya bersama petugas Dishub Kota Palembang sudah sering melakukan penertiban angkutan pinggiran di Jalan Kapten Abdullah. Namun, karena belum tersedianya lahan atau terminal untuk mereka parkir menunggu penumpang, pihaknya pun hanya mengimbau agar para pengemudi tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya. (iwan setiawan)

foto : iwan setiawan

Tidak ada komentar: