Tampak kendaraan bertumpuk di tengah persimpangan Musi II yang mengakibatkan kemacetan.
PALEMBANG (SINDO) – Kerusakan yang dialami traffic light (lampu pengatur lalu lintas) di persimpangan Musi II membuat kondisi lalu lintas di persimpangan padat itu semrawut dan rawan kecelakaan.
Dari pantauan SINDO, akibat tidak berfungsinya traffic light tersebut, kendaraan dari empat arah hanya mengandalkan saling pengertian di antara pengemudi. Bahkan, tidak jarang berbagai jenis kendaraan bertemu di tengah persimpangan yang mengakibatkan terjadinya kemacetan. Hal ini menyebabkan kesemrawutan di salah satu gerbang masuk Kota Palembang.
Ahmad Zainuri, salah seorang pengemudi kendaraan yang mengeluhkan kondisi tersebut, mengatakan, tidak berfungsinya traffic light membuat pengemudi kendaraan saling berebut untuk lebih dahulu melaju. Padahal, arus kendaraan di persimpangan sangat padat, mengingat titik tersebut merupakan pertemuan antara arus kendaraan yang akan keluar dan masuk Kota Palembang. “Baiknya (traffic light) ya dioperasikan lagi, karena arus kendaraan tidak pernah sepi di simpang Musi II ini, takutnya nanti saling serobot terus terjadi kecelakaan,” ujar sopir truk angkutan pasir tersebut.
Sementara itu, Romli, salah seorang tukang ojek yang mangkal di persimpangan Musi II, juga membenarkan jika kemacetan sering terjadi sejak traffic light tidak berfungsi. Bahkan, beberapa kali pernah terjadi kecelakaan di persimpangan ini akibat pengemudi tidak sabar dan saling serobot. “Jarang sih kecelakaan, tapi ado bae balak pecak serempetan atau jatuh dari motor gara-gara saling ngelak. Penyebabnya ya itu tadi, karena sopir saling dak ngalah, nak cepet galo bawaannyo, sudah itu lampu merahnyo mati pulok,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Transportasi Jalan dan Rel Dinas Perhubungan Kota Palembang Agus Suprianto menyatakan, kerusakan yang dialami traffic light di persimpangan Musi II sebenarnya sempat direhabilitasi pada awal 2008 lalu. Namun, karena kurang pengawasan, traffic light kembali rusak. Meski demikian, kendaraan yang melintas di persimpangan tersebut masih dalam toleransi aman sehingga perbaikannya tidak terlalu urgent untuk dilakukan. “Penyebabnya stop kontak traffic control ada yang dirusak, kemudian ada pula beberapa bagian penting yang hilang. Tapi, pada tahun ini sudah kami usulkan untuk merehabilitasi seluruh traffic light di Kota Palembang, termasuk simpang Musi II itu,” katanya. (iwan setiawan)
foto : iwan setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar