14 Oktober 2008

Krisis Pupuk Belum Teratasi

PALEMBANG (SINDO) – Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mengatasi krisis pupuk yang dialami petani dan perusahaan perkebunan.

     Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumsel Samuel Chatib mengatakan, pihaknya telah berupaya melobi PT Pusri menambah kuota pasokan pupuk untuk sektor perkebunan di Sumsel. Namun, hingga kini upaya yang sedang ditempuh itu belum menemui hasil yang diharapkan. Meski demikian, Disbun akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk membantu pengadaan pupuk yang dibutuhkan sektor perkebunan. “Kapasitas produksi Pusri sudah tidak memadai lagi dibandingkan kebutuhan yang ada. Jadi, kita juga tidak bisa memaksakan penambahan kuota pasokan di Sumsel. Untuk itu, kita akan cari solusi lainnya,”ujarnya kemarin.

     Sementara itu, Manajer Hukum dan Humas PT Pusri M Djakfar Abdullah mengatakan, ketersediaan pupuk perkebunan produksi Pusri memang sangat terbatas. Saat ini kapasitas produksi Pusri sebesar 2 juta ton, 1,7 juta ton di antaranya dialokasikan untuk kebutuhan pupuk bersubsidi. Sementara, sisanya dialokasikan untuk kebutuhan pupuk nonsubsidi. “Kebutuhan pupuk nonsubsidi di Sumsel mencapai 200.000 ton per tahun. Sementara, produksi kita yang 300.000 ton itu untuk memenuhi kebutuhan seluruh wilayah tanggung jawab Pusri. Jadi, pasti terjadi kekurangan di Sumsel,”ucapnya. (iwan setiawan)

halaman 22

Tidak ada komentar: